Search This Blog

Saturday, November 24, 2018

INSPIRASI BISNIS: Menyulap Limbah Kayu Menjadi Rupiah



ARIE Setiawan (42) memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai pegawai bank setelah 18 tahun dan bersikukuh kembali pada kecintaannya terhadap seni. Berlatar pendidikan desain interior, ayah satu anak ini kemudian mendirikan sebuah usaha kerajinan yang memanfaatkan limbah kayu bernama "Art Rock" pada 2014.
"Art itu seni, seni itu luas, bisa diaplikasikan pada berbagai macam jenis kerajinan. Rock itu batu atau karang, saya harap usaha saya sekuat karang. Di samping itu, saya juga anaknya rock and roll, maksudnya saya bisa menciptakan kerajinan sesuai keinginan saya," kata Arie tersenyum.



Industri kecil menengah (IKM) yang bergerak di sektor kerajinan ini menawarkan berbagai macam produk, mulai dari talenan lukis, centong lukis, gantungan tas, puzzle bergambar kupu-kupu, hiasan meja, tempat lilin hingga pajangan berisi nama-nama keluarga.
Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari Rp15.000 untuk pajangan yang berukuran kecil hingga Rp300.000 untuk kerajinan yang berukuran besar dengan lukisan yang lebih rumit.

Selain menjadikan tempat workshop sebagai toko, produk-produk Art Rock dipasarkan melalui media sosial Facebook, Instagram hingga WhatsApp. Arie juga mulai memasarkannya melalui pasar dalam jaringan (daring/online), yakni Bukalapak.

Dari usahanya tersebut, Arie meraup keuntungan Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000 per bulan. Namun, saat rutin mengikuti pameran, Arie mampu meraup Rp10.000.000 dalam sebulan.
Proses Produksi Kecintaannya terhadap seni membuat Arie mampu menghasilkan produk kerajinan apa saja dari bahan baku yang tersedia di sekitar lingkungannya, salah satunya adalah limbah kayu.


Limbah kayu menjadi salah satu bahan utama dalam membuat kerajinan yang diproduksi Arie.

"Saya mendapat bahan baku kayu dari limbah pabrik mainan kayu yang cacat, bolong, lecet, itu kita manfaatkan jadi kerajinan," kata Arie.

Selain itu, Arie juga mendapatkan limbah kayu dari pohon-pohon yang tumbang dan sisa sisa bekas taman yang tengah dirapikan.
Selain kayu limbah, Arie juga menggunakan beberapa jenis kayu baru untuk mendukung produksinya, seperti kayu jatibelanda dan NDF.

Setelah dibersihkan dan diberi warna sesuai keinginan, Arie kemudian mempersiapkan cat akrilik untuk menorehkannya di atas kayu membentuk berbagai macam gambar, mulai dari superhero, kartun anak, motif polkadot, wajah personel band ternama hingga tulisan-tulisan yang memiliki makna.

Inspirasi menggambarnya spontanitas dari ide dan pikirannya. Kadang ia browsing internet juga, melihat gambar apa yang sedang hits dan menarik.

Selain itu, Arie juga kerap menerima pesanan gambar khusus yang akan dijadikan buah tangan, suvenir, hadiah, atau oleh-oleh untuk orang terdekat. Dalam hal ini, pemesan tinggal mendiskusikannya kepada Arie.
Saat ini, pria berkacamata ini dibantu seorang teman yang memiliki jiwa seni yang sama untuk memproduksi berbagai produk yang dijajakan di Art Rock. Menariknya, Arie memiliki mimpi untuk merangkul teman-temannya yang beberapa terlibat kasus narkoba, untuk ikut berkreasi bersamanya di Art Rock.

"Itu mimpi saya. Saya ingin teman-teman yang pengguna narkoba bisa ikut memproduksi ini. Jadi mereka punya kegiatan positif, menghasilkan uang dan lama-kelamaan bisa meninggalkan keburukannya," katanya.

Pengembangan IKM Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memiliki cara menumbuhkan 20.000 industri kecil menengah (IKM) pada 2025 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Untuk mewujudkannya, kata dia, salah satunya dilakukan pelatihan-pelatihan, yang akan didorong melalui e-smart IKM.

Menurut dia, IKM yang beroperasi di Indonesia saat ini didominasi oleh IKM kerajinan, mode dan mebel.

Untuk itu, pemerintah terus meningkatkan infrastruktur sebagai penunjang perluasan pasar secara maksimal.

No comments:

Post a Comment